Dengan berharap dan memohon keridhoan Allah, disertai kebersamaan dalam rumah tangga, hidup akan semakin indah. Dalam berperilaku kewaspadaan dan kehati-hatian sangat dibutuhkan, sebagai contoh ketika kata yang terucap jika menjadi rutinitas ucapan keseharian dan direkam di alam bawah sadar seseorang akan menjadikan sesuatu pemikiran yang berkelanjutan. Karena seperti yang sering diketahui banyak orang bahwa ‘perkataan adalah doa’. Berikut beberapa titik poin dalam membina keluarga bahagia:
1. Apapun yang terjadi dimasa kini adalah benih dari masa lalu, dari cara perpikir dan perbuatan serta usaha yang dikerjakan. Dengan menjalani segala tanggung jawab serta aktivitas keseharian yang berkualitas akan menjadi benih untuk masa yang akan datang, beriring-berpikir dan membentuk pola positif untuk pemikiran kebaikan.
2. Ketika kita membicarakan aktivitas buah hati/anak, mereka akan menjadi mandiri di kala orangtua membiasakan pembentukan sikap dan berprilaku positif disertai dengan bertanggung jawab. Dengan beriring senyum, energi positif kepada buah hati akan terpancar, seperti dalam Al Quran Allah Ta’ala berfirman yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”. (Q.S. A-Tahrim/66: 6)
3. Bahwa setiap apa yang dilakukan sebagai orangtua memberikan penjagaan baik dari makanan, minuman dan rezeki mereka. Rumah dijadikan madrasah, dengan ayah sebagai kepala sekolah, sedangkan ibu sebagai madrasah tarbiyah pertama dengan beratapkan rumah yang dipenuhi kesejukan. Sudah pasti dengan adanya konflik dan masalah didalam keluarga ketika dihadapkan kepada harapan dan cita-cita didalam membina rumah tangga, maka proses penyelesaian konflik dan masalah adalah kunci utama dalam menggapai keberkahan Allah.
4. Disaat terbesit pertanyaan “apakah kita adalah orangtua yang terbaik bagi anak kita?” tentu saja harapan dari jawaban ini adalah “Ya”. Berproses dan bertumbuh adalah bagian dari kunci proses menjadi orangtua terbaik bagi anak-anak kita. Berpikir positif dan menghindari kalimat negatif yang terucap, karena di kala perkataan dan perilaku negatif terucap akan langsung tersentak ke alam bawah sadar (mekanisme sukses).
5. Mendidik keluarga dengan sugesti positif, menjadikan: sehat, cerdas bahagia, berprestasi dan tentu saja menjadi orangtua/keluarga bahagia. Kalimat apapun yang diucapkan orangtua/pasangan akan terekam jelas dalam ingatan yang akan direspon oleh alam bawah sadarnya sebagai pembenaran kelak yang akan membentuk karakter pribadi, terutama seorang anak. Sebagai contoh perilaku dan sikap orangtua 'children see, children do!'. Ketika orangtua melakukan suatu hal, anak dengan cepat dan tanggap meniru.
Karena lingkungan yang paling baik mendidik anak adalah orangtua, maka jadikan keluarga sebagai madrasah pertama bagi anak-anak disertai terapis berdoa setiap waktu. Dengan doa yang dilakukan secara berulang-ulang menumbuhkan sumbu semangat berkelanjutan.
4. Disaat terbesit pertanyaan “apakah kita adalah orangtua yang terbaik bagi anak kita?” tentu saja harapan dari jawaban ini adalah “Ya”. Berproses dan bertumbuh adalah bagian dari kunci proses menjadi orangtua terbaik bagi anak-anak kita. Berpikir positif dan menghindari kalimat negatif yang terucap, karena di kala perkataan dan perilaku negatif terucap akan langsung tersentak ke alam bawah sadar (mekanisme sukses).
5. Mendidik keluarga dengan sugesti positif, menjadikan: sehat, cerdas bahagia, berprestasi dan tentu saja menjadi orangtua/keluarga bahagia. Kalimat apapun yang diucapkan orangtua/pasangan akan terekam jelas dalam ingatan yang akan direspon oleh alam bawah sadarnya sebagai pembenaran kelak yang akan membentuk karakter pribadi, terutama seorang anak. Sebagai contoh perilaku dan sikap orangtua 'children see, children do!'. Ketika orangtua melakukan suatu hal, anak dengan cepat dan tanggap meniru.
Karena lingkungan yang paling baik mendidik anak adalah orangtua, maka jadikan keluarga sebagai madrasah pertama bagi anak-anak disertai terapis berdoa setiap waktu. Dengan doa yang dilakukan secara berulang-ulang menumbuhkan sumbu semangat berkelanjutan.
Sumber : http://www.ummi-online.com/
0 Response to "Menjadikan Keluarga sebagai Kunci Surga"
Post a Comment